Puasa-puasa Panjat Tebing


Tumpuklah amal sebanyak-banyaknya dibulan ramadhan dan semoga diteruskan dibulan lainnya. Ada yang berbeda dengan puasa kali ini di MAPALA UNTAN, seringkali aktivitas di alam bebas di non aktifkan sementara untuk anggota namun sekarang berbanding terbalik karena ada beberapa anggota yang gila jalan tetap lanjut berkegiatan.

Panjat tebing jadi pilihan jalan kali ini “puasa-puasa panjat tebing”. Awal kisah Rio Afiat, Ariyono Hutasoit dan Syarif Yulius Hadinata memilih lokasi di Sedau Singkawang Selatan, namun setelah survey ke lokasi ternyata tebingnya tidak cocok untuk climbing karena bisa dilakukan dengan scrambling. Rencana kedua berlanjut, Bagak Sahwa kembali dikunjungi yang sebelumnya 2010  dalam rangkaian kegiatan Latihan Divisi Panjat Tebing pernah dijajal. Mampir di BKSDA Singkawang mengurus Simaksi dan Manggala Agni menjadi keharusan untuk memudahkan rescue jika terjadi sesuatu, kemudian pamitan dengan Lurah serta sedikit sosialisasi dengan penduduk setempat di warung kumpulnya warga.

Perjalanan menuju tebing dimulai, 30 menit berlalu dengan jarak tempuh 1,37 km tibalah kami di base camp. Hamparan tebing tampak jelas didepan mata, dikarenakan hampir memasuki masa berbuka puasa ritual masak-masak dan menyiapkan menu berbuka dilakukan (Yono yang jadi koki), dapat dimaklumi karena bungsu. Sedangkan Yulius dan Rio survei  untuk jalur pemanjatan esok hari. Azan berkumandang makananpun dilahap, nikmat terasa dikesunyian malam melakukan ibadah puasa disisa rimba Kalimantan. Malam berlalu istirahatpun dimulai, setelah sahur dilaksanakan tidur kembali dilanjutakan.

Fajar menyinsing, semua siap dan tepat pukul 09.00 WIB dimulailah pemanjatan. Rio sebagai dalang dari ini semua menjadi leader ditemaini Yono sebagai cleaner. 1 pitch berlangsung selama 3 jam ±34 m, selanjutnya kami menuju ke Singkawang mengantar Yono untuk pulang ke Pontianak karena esok harinya Sabtu 13/07 ia harus pulang kampung ke Medan. Sementara Rio mengantar Yono, Yulius menjemput Ega di Selakau yang berminat gabung di “puasa-puasa panjat tebing”. Jumlah timpun tetap bertahan 3 orang seperti kata pepatah hilang satu tumbuh satu. Setibanya di Maggala Agni perjalanan naik dilakukan lagi, sedikit berbeda tenaga yang terkuras karena terjadi tiga aktivitas penting bagi Yulius dan Rio serta efeknya pun Ega rasakan. Memanjat, turun kemudian naik lagi….weleh-weleh. Walaupun demikian semangat menjadi karena mendekati waktu berbuka puasa.

Seperti malam kemarin setelah berbuka puasa kami istirahat total untuk persiapan memanjat esok harinya Sabtu 13/07. Sahur diguyur hujan sungguh nikmat, itu yang dialami. Tidurpun kembali berlanjut hingga pukul 09.00 WIB, saat bangun kenikmatan hujan yang diberikan tetap berlanjut. Bertahan didalam dome harus dilakukan karena tidak memungkinkan untuk melakukan pemanjatan. 15.00 WIB hujan mulai mereda, namun tetap tidak dapat melakukan pemanjatan karena kondisi tebing yang basah akan membut resiko semakin tinggi. Bouldering menjadi pilihan, berkeliaran di kaki tebing untuk mencari batuan yang pas kemudian memanjatnya. Waktu berbuka hal ini kami hentikan, sedikit murung tampak dari wajah karena tidak dapat total melakukan artificial climbing seperti yang direncanakan namun itu sudah terobati dengan bouldering.

Senin 14/07 menjadi hari terakhir sesuai dengan yang direncanakan, cuaca cerah sangat merestui kegiatan kami hari ini. Pemanjatanpun dimulai untuk melanjutkan jalur yang telah kami rintis pada jumat lalu. Rio tetap diposisi leader untuk memulai, pitch kedua telah selesai. Disusul Ega sebagai pemanjat tengah kemudian Yulius sebagai cleaner. Untuk melanjutkan pitch berikutnya berhadapan dengan roof  yang mengharuskan untuk dielakkan karena tidak ada crack yang dapat dijadikan pegangan (mulus seperti kaca). Tiba-tiba hujan kembali mengguyur sehingga pemanjatan harus dihentikan sementara dan beristirahat. Saat itu bendera MAPALA UNTAN dibentang di tebing Sebayung (sebutan masyarakat Bagak Sahwa). Setengah jam hujan tak kunjung reda, pemanjatan kembali dilakukan namun hanya bermain dibawah roof, traverse kekiri sejauh 15 m kemudian kembali lagi. 15.00 WIB waktunya pulang dan kamipun turun dengan rappelling. Setelah semua dipacking, kamipun pulang. Sampai jumpa kembali Tebing Sebayung.

Nama Jalur : Pitch I Kelabang Basah 35 m (Jalur Latdiv Panjat Tebing Mapala Untan 2010), Pitch II Labil Crack 18 m (Jalur Puasa-puasa panjat tebing)
Nama Tebing : Sebayung
Nama Bukit : Sebayung
Tinggi Tebing : variatif 100m – 150m
Tinggi Bukit : ± 450 mdpl
Lokasi : Kelurahan Bagak Sahwa, Singkawang Timur.

MPA-U. 0910278/TB

Lihat dokumentasi kegiatan ini

1 comment: