Akhir Bulan Oktober 2016 lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Barat, tengah melakukan DIKLAT atau pelatihan kepada beberapa perusahaan Hutan Tanam Industri (HTI) dan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) yang ada di Kalimantan Barat. Pelatihan itu berlangsung selama 20 hari. Hal ini dikhususkan untuk upgrading kepegawaian atau kenaikan jabatan yang di inisiasi oleh Pihak BKSDA Provinsi Kalimantan Barat.
Agus Kuswanto selaku penanggung jawab materi mengatakan bahwa materi yang di berikan konteksnya ilmu pengetahuan dibidang kehutanan. Salah satu contoh pemanfaatan GIS (Geographic Information System) dibidang kehutanan, juga termasuk pengenalan tentang cara bertahan hidup di hutan, serta pengenalan dan pemanfaatan flora dan fauna di hutan untuk menghadapi situasi serba terbatas di hutan atau lebih dikenal dengan ilmu Survival, Zoologi, Botani serta materi Medical Practice.
MAPALA UNTAN dipercaya pihak BKSDA Provinsi Kalimantan Barat untuk berbagi pengalaman serta pengetahuan dalam kesempatan tersebut. Hendra Budaya Hadikusuma dan Eko Suriadi ditunjuk untuk menyampaikan materi dalam kegiatan yang dihadiri 20 orang peserta delegasi berbagai Perusahaan dan Instansi di Kalimantan Barat. Materi serta simulasi berlangsung di sektirat PT. Muara Sungai Landak Wajok Hulu Kota Pontianak.
Hendra Budaya Hadikusuma menyampaikan materi pertama tentang Survival, Zoologi dan Botani, dimana isi dari materi tersebut secara umum membahas bagaimana teknik-teknik menghadapi situasi yang serba terbatas di hutan, dan pemanfaatan serta identifikasi jenis flora dan fauna di hutan tropis Indonesia.
Hendra Budaya Hadi Kusuma saat memberi materi Jungle Survival |
Pada saat materi Survival, Zoologi dan Botani, peserta sangat aktif bertanya dan saling berbagi pengalaman satu sama lain selama bekerja di hutan. Sebagaian besar dari peserta merupakan tenaga surveyor di perusahaannya, yang tidak asing lagi dalam menghadapi situasi Surviving selama bekerja, sehingga wajar saja pada saat penyampaian materi interaksi dari pemateri dan peserta membuat suasana materi kelas lebih rileks. Pada akhirnya, teori serta aplikasi lapangan sangat bermanfaat sekali ilmunya untuk tenaga surveyor jika menghadapi situasi Survive di hutan pada saat bekerja nantinya.
Materi selanjutnya yakni Medical Practice yang disampaikan oleh Eko Suriadi. Banyak pengetahuan teoritis serta praktis tentang bagaimana penanganan korban pada saat kecelakaan kerja dilapangan, serta tips dan trik dalam penanganan medis pada manusia dalam kondisi kritis disampaikan dalam materi ini. Peserta mendapatkan pengetahuan umum tentang bagaimana menangani gigitan ular, hypothermia, pendarahan. Eko juga menyampaikan materi tentang peralatan dalam medical practice. Ilmu Medical Practice tentunya menjadi pengetahuan wajib bagi suatu perusahaan atau instansi, terkhusus para pekerja lapangan yang seringkali menjumpai masalah kecelakaan di lapangan, tentunya Medical Practice penting untuk menjadi bagian dari SOP (Standar Operasional Procedure) di perusahaan dan instansi.
Setelah materi kelas berakhir, agenda dilanjutkan simulasi materi Survival, Zoologi dan Botani. Pada saat persiapan keberangkatan menuju lokasi simulasi, cuaca nampak agak mendung. Alhasil, atas kesepakatan simulasi dibatalkan. Simulasi materi Survival yang memiliki arti selalu sigap dalam kondisi rumit apapun tidak terlaksana karena turunnya hujan yang deras, namun kegiatan yang dijadwalkan mengalami perubahan, peserta pun diarahkan kembali menuju Base Camp PT. Muara Sungai Landak. Terlepas.
Berkaitan dengan kegiatan ini, MAPALA UNTAN sangat berterimakasih atas kepercayaan BKSDA Kalimantan Barat, sehingga dapat dilibatkan dalam kegiatan pelatihan dan pelantikan tersebut. Semoga Kerjasama dan hubungan baik antara MAPALA UNTAN dan BKSDA Kalimantan Barat dapat terjalin lebih erat dimasa yang akan datang.
By : Hendra Budaya Hadikusuma ( MPA-U. 1410311/CB )
0 comments:
Post a Comment