Bukan sekedar menikmati alam


Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Tanjungpura kembali melaksanakan peran penting di kalangan mahasiswa untuk melahirkan bibit-bibit baru anggota agar menjaga lingkungan, bukan hanya sekedar mencintai dan menikmati alam. Agenda tahunan tersebut sekarang berlangsung dengan baik dalam Pra Pendidikan Dasar (PRADIKSAR) MAPALA UNTAN Angkatan XXVIII sebanyak 11 mahasiswa dari lima fakultas yang berbeda.

Pra Pendidikan Dasar yang dilanjutkan dari rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu tanggal 17-18 Maret tersebut dilaksanakan hingga selesai pada hari Jum’at-Minggu (23-25 Maret 2012) kemarin. Raut wajah antusias siswa pendidikan menambah semangat panitia untuk membimbing mereka dalam memberikan materi maupun praktek-praktek lapangan sebagai bentuk aplikasi materi yang telah mereka dapatkan.

Berdasarkan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam tersebut, memberikan kesan tersendiri bagi para panitia pendidikan saat melihat kerjasama dan pemahaman siswa walaupun masih dalam proses belajar. Adapun materi yang diberikan dalam berupa materi dasar dan materi yang di aplikasikan ke lapangan. Namun tidak hanya materi seperti di dalam kelas yang diberikan, namun juga melatih kedisiplinan, kekompakan dan keterampilan sesama siswa.

Beberapa hari usai kegiatan tersebut, terdapat kejadian yang dibilang istimewa bagi tamu-tamu yang berkunjung disekretariat MAPALA UNTAN, yaitu seekor kupu-kupu yang ditemukan tidak berdaya yang diletakkan di mading sekretariat dan bertelur di sana. Kupu-kupu yang berwarna coklat dan berukuran lumayan besar dibandingkan ukuran kupu-kupu pada umumnya itu telah menetap selama 3 hari dan akhirnya bertelur.

Kejadian itu mengingatkan saya dengan MAPALA UNTAN yang sekarang juga sedang menjalani proses “penetasan” anggota baru, seperti kupu-kupu tersebut. Walaupun dibawa dari tempat lain dan diletakkan di tempat baru, namun dia merasa betah untuk tinggal dan bertelur di mading sederhana berwarna hijau tersebut.

Hal yang ditunggu-tunggu yaitu menetasnya telur dengan menggambarkan ulat-ulat yang merangkak keluar, lalu menjalani proses “survival” dalam kepompongnya dan hingga akhirnya keluar menjadi kupu-kupu yang indah, terbang dengan bebasnya. Mudah-mudahan para siswa pendidikan juga bisa bermetamorfosis seperti kupu-kupu untuk lahir sesuai proses.

Walaupun minat mahasiswa terhadap alam sekarang dilihat mulai berkurang, namun panitia berharap agar sebelas mahasiswa ini memiliki niat dan usaha yang baik untuk menjadi anggota yang sebenar-benarnya demi ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian alam kita bersama.

CREATED BY: MPA-U.1120286/KS

0 comments:

Post a Comment