Puai Expedition, Ekspedisi Wajib Mapala Untan Ke 39

Tahun ini MAPALA UNTAN berhasil melaksanakan Ekspedisi wajib ke-39 dengan nama "Puai Expedition"

Skuad tim

Tim Ekspedisi beranggotakan Ria Tesa Ria, Yossy, Pinky Gea Pratiwi, dan Firdaus. 4 orang Rajawali Muda tersebut adalah Anggota Muda Mapala Untan.


Lokasi & Kegiatan

Ekspedisi ini dilaksanakan di Dusun Tapang, Desa Kaliau, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas pada tanggal 10 Agustus - 21 Agustus 2023. Tim Puai Expedition telah menyelesaikan 4 rangkaian kegiatan yakni pengabdian pada masyarakat, pendidikan dan pengajaran kepada anak SD Negri 04 Tapang, dan penelitian tentang pemanfaatan hasil hutan bukan kayu sebagai kerajinan anyaman oleh masyarakat Dusun Tapang serta pendakian Gunung Puai dengan ketinggian 1220 mdpl.


Jejak Perjalanan Tim

Perjalanan dimulai dari Pontianak menuju ke Sajingan Besar, tepatnya di Dusun Tapang. Kegiatan dimulai pada tanggal 11 Agustus yaitu Kegiatan bersih-bersih di gereja, posyandu, dan lingkungan sekitar Dusun Tapang yang dihadiri 10 warga masyarakat Dusun Tapang yang seluruhnya merupakan perangkat desa. Selain bersih-bersih ada juga kegiatan penanaman pohon di beberapa tempat seperti disekolah dan posyandu yaitu bibit sengon dan mangga kemudian di kantor desa, paud dan lapangan bola bibit matoa, langsat dan alpukat. Begitu juga dengan penempelan poster ada 5 poster yang di tempel. Tim Puai Expedition juga melakukan penambahan plang gang ada empat gang yang dibuatkan plang, yaitu Gang Nek Tangkas, Gang Lapangan Bola, Gang Barangan dan Gang Saga.

Pendidikan di batas negri

Dilanjutkan di tanggal 12 Agustus tim Puai Expedition mengadakan kegiatan di SD Negeri 04 Tapang senam sehat, kerja bakti yaitu berupa bersih-bersih area sekolah yang kemudian dilanjutkan dengan lomba mewarnai dan lomba menulis cerita, kemudian kegiatan diakhiri dengan pembagian hadiah dan foto bersama.


Identifikasi Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu 

Kearifan lokal masyarakat Dusun Tapang dalam memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yaitu sebagai kerajinan anyaman menjadi bagian dari bahan penelitian tim Puai Expedition. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai masyarakat yang mempunyai keterampilan dalam menganyam setelah itu dilanjutkan dengan praktek pengelolaan hasil hutan bukan kayu menjadi produk anyaman. Dari hasil wawancara yang dilakukan terdapat 7 jenis tumbuhan HHBK yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Tapang serta terdapat beberapa produk hasil hutan bukan kayu yaitu seperti alat tampi, takin, bakul, tikar, daku, dan panjarang ( keranjang).



Summit Attack

Setelah melakukan penelitian selama 3 hari tim Puai Expedition kemudian melanjutkan kegiatan pendakian pada tanggal 16-18 Agustus di Gunung Puai, kondisi jalur pendakian yang terjal tidak menyurutkan semangat para tim Puai Expedition untuk sampai menuju puncak Gunung Puai, perjalanan menuju puncak ditempuh selama  2 hari. Pada tanggal 17 Agustus pukul 13.20 tim Puai Expedition berhasil menginjakkan kaki di puncak Gunung Puai dengan titik koordinat N 0248755, E 0183129. Ketika di puncak tim Puai Expedition melaksanakan upacara pengukuhan.



Support & Sponsorship

Kegiatan ekspedisi wajib ini tentunya tidak lepas dari dukungan para pihak-pihak yang sudah berkontribusi dalam bentuk sponsor maupun pemberian perizinan administrasi. 

Terima kasih kepada Gemawan, PRCF, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Terminal Konveksi yang sudah mendukung kegiatan ini dan terima kasih juga kepada LPM Mimbar Untan sebagai media partner. Tidak lupa tim juga berterima kasih kepada para anggota MAPALA UNTAN yang sudah memberikan masukan dan saran sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.


Salam Lestari

Tim Puai Expedition

0 comments:

Post a Comment