Manajemen perjalanan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan sebuah perjalanan yang akan anda lakukan. Jika gagal merencanakan maka sama halnya anda merencanakan kegagalan. Namun sebagus apapun rencana yang dibuat jika dalam menjalani prosesnya tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh atau tidak total maka anda juga tak dapat membuka pintu kesuksesan perjalanan yang telah direncanakan. Jalani dan nikmati prosesnya, hasil akhir tergantung pada proses yang ditempuh.
Sekedar berbagi kami akan ulas tips manajemen perjalanan untuk membantu dalam merencanakan, melakukan hingga melaporkan perjalanan yang dibuat:
1. Realistis
Ambisi dan semangat memang sering mengalahkan pikiran untuk bersikap realitistis. Maksudnya disini adalah bagaimana kita mampu berpikir realistis dalam manajemen perjalanan. Kita mengenal rumus 5 W + 1 H, dalam hal menentukannya berpikirlah yang logis, utamakan kebutuhan dan kesampingkan keinginan.
2. Kejar Target Pertahap
Tentunya untuk menuju tujuan akhir ada tahapan yang dilalui satu demi satu. Dalam melewatinya jangan hanya berpikir pada hasil akhir karena itu dapat berdampak tahapan yang harusnya kita lalui satu persatu menjadi tidak maksimal. Jangan banyak berpikir pada proses ini tapi lebih banyaklah bertindak atas apa yang sudah direncanakan. Jika tahapnya ada 1-10, pikirkan dari 1 menuju 2, 2 menuju 3, 3 menuju 4 dan seterusnya. Jika mulai dari 1 memikirkan 10 untuk dituju maka rencana realistis yang dibuat lebih rentan gagal.
3. Cari dan Tindak Solusi Hambatan/Kendala
Jangan pernah jadikan hambatan dan kendala sebagai alasan untuk tidak melanjutkan tahap yang harusnya dilalui. Sekalipun hasil akhir yang didapat sama namun anda tidak akan mengalami pembelajaran dari proses.
4. Ubah Rencana
Ini adalah jurus ampuh yang jika memang tak ada solusi lain. Fleksibel dan dinamis memang diperlukan sewaktu-waktu namun jangan pernah jadikan ini sebagai yang utama karena sikap konsisten akan dipertanyakan dan rencana realistis yang dibuat jadi sedikit saja gunanya. Ada dua hal penting dalam manajemen perjalanan, yang harus pandai memilah mana yang diutamakan, yaitu muatan atau waktu? Jika mengutamakan muatan maka waktu bisa fleksibel namun jika mengutamakan waktu maka muatan yang fleksibel (bisa dilalui bisa pula dilewati).
5. Bersikap Terbuka
Terbuka dalam hal memberdayakan semua potensi. Mulai dari teknologi, relasi, dan banyak lagi yang bisa diberdayakan untuk membantu menyukseskan rencana yang dibuat. Jangan merasa malu karena jika memang mereka mau terlibat mengapa tidak!..
6. Fokus
Fokus dalam penggarapannya akan menghasilkan totalitas. Bisa saja konsentrasi terbagi namun tidak akan pernah maksimal proses dan hasilnya.
Sebelum memanajemen perjalanan manajemenlah terlebih dahulu diri anda dalam proses yang akan dilalui.
Sumber: Pengalaman Pribadi (syh.0278/tb)
0 comments:
Post a Comment