Pontianak-Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Kalimantan Barat menggelar peringatan hari bumi sedunia yang setiap tahunnya diperingati tanggal 22 April.
Aksi Bersama yaitu berupa penanaman bibit bakau (Mangrove) atau dalam bahasa latinnya dinamai Rhizophora sp. di Pantai Tanjung Intan, Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kuburaya Sabtu, (19-20/04/19).
Penanaman 700 bibit mangrove ini diikuti 42 peserta dari 8 organisasi,yaitu Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Tanjungpura Pontianak, MAPALA ARKHA Universitas Panca Bakti Pontianak, GMPA Cagar Gaspasi IKIP PGRI Pontianak, MAPA Politeknik Negeri Pontianak, MAPALA Enggang Gading IAIN Pontianak, MAKESPALA Politeknik Kesehatan Pontianak, MAPALA Politeknik Negeri Sambas, MAPALA BMRB Politeknik Ketapang, serta pemerintah desa, warga dan Komunitas Pemuda Sungai Kupah juga ikut berpartisipasi.
Peringatan hari bumi ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan serentak oleh Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi di Seluruh Indonesia yang diinisiasi oleh Pusat Koordinasi Nasional (PKN) yaitu Malapa UMI Makassar yang diteruskan kepada PKD masing-masing daerah sebagai mandat dari TWKM Nasional pada Oktober 2018 lalu yang dilaksanakan di Padang.
Rizul Hartami, anggota Mapala Untan sekaligus coordinator PKD Kalbar menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka menyelamatkan bumi dari ancaman global warming, juga sebagai langkah kecil pencegahan arus gelombang laut, abrasi pantai di Desa Sungai Kupah serta merupakan bentuk kontribusi mapala Kalbar kepada pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dengan target nasional tahun 2030 sebesar 834 juta ton CO2e atau sebesar 29%.
“Harapan saya kegiatan ini bukan hanya sebagai seremonial peringatan hari bumi, namun berlanjut setiap tahunnya, juga menunjukkan kontribusi dan eksistensi Mahasiswa Pencinta Alam di Kalimantan Barat, Selain itu juga merupakan bentuk dukungan kepada kami dalam pengembangan Objek Wisata Mangrove Sungai Kupah” tutur Bapak Sabari, Kepala Desa Sungai Kupah.
0 comments:
Post a Comment