Pemanjatan Tebing Kuri, Ketapang

Tebing Bukit Kuri, Tampak dari Jalan Trans Kalimantan (Dok. Mapala Untan)
Latihan Divisi (Latdiv) Panjat Tebing Mapala Untan merupakan program rutin tahunan yang difungsikan untuk meningkatkan pemahaman anggota Mapala Untan dalam mengaplikasikan materi Panjat Tebing khususnya Artificial Climbing. Latdiv kali ini menjadikan Tebing Kuri yang terletak di Desa Sinar Kuri, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat sebagai objek pemanjatan. Tebing Kuri berlokasi tak jauh dari Bukit Batudaya yang tak kalah menarik dari tebing lainnya. Tebing dengan batuan andesit ini terbagi menjadi tiga bagian oleh dua crack yang dapat dijadikan jalur pemanjatan menuju puncak Bukit. Selain itu, di Bukit Kuri juga sudah ada jalur pendakian (hiking) yang sering digunakan masyarakat untuk berwisata dihari Raya Natal dan Lebaran.

Perjalanan ke Kaki Tebing (Dok. Mapala Untan)
Kegiatan pemanjatan dilakukan pada tanggal 21-26 September 2012 dan menghasilkan satu jalur pemanjatan dengan ketinggian 130 m dalam 3 pitch.  Tim pemanjatan berjumlah 6 Anggota yang terdiri dari 2 Anggota Biasa dan 4 Anggota Muda yang dikoordinir langsung oleh Biro Diklat dan Pengembaraan Mapala Untan. Perjalanan ditempuh dengan Rute darat menggunakan sepeda motor selama 5 jam, jarak yang ditempuh sekitar 267 km dari Base Camp Petualang Kere untuk sampai ke tujuan. Dari pinggir jalan Trans Kalimantan tampak jelas Tebing Kuri berdiri kokoh diterangi sinar matahari dari ufuk barat.

Bersama Ketua Adat (Dok. Mapala Untan)

Sebelum melakukan perjalanan menuju kaki tebing tim mengurus perijinan ke Polisi Sektor (POLSEK), Kepala Desa (Kades), Kepala Dusun (Kadus), Kepala Adat (Kadat) serta bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Sambutan positif dari masyarakat Sinar Kuri menambah semangat untuk melakukan pemanjatan. Menurut keterangan Kades Sinar Kuri Bapak Sutarman baru kali ini ada yang datang untuk memanjat Tebing Kuri, jadi kami adalah tim pertama yang melabuhkan jemari menjamah Tebing Kuri.
Di Celah Tebing (Dok. Mapala Untan)
 Sebagai penghormatan terhadap kepercayaan masyarakat setempat, sebelum melakukan pemanjatan kami bersama masyarakat melakukan upacara adat yang bertujuan untuk menjauhkan marabahaya saat berkegiatan. Ritual upacara adat tersebut dipimpin langsung Tumenggung Adat Dayak Pak Dede yang sudah berusia 65 tahun.
Tes Jalur oleh Yulius (Dok. Mapala Untan)

Start pemanjatan diawali dengan layback dengan mengandalkan sudut tebing dan membutuhkan keseimbangan yang baik. Pengaman sisip lebih banyak digunakan karena ukuran crack berkisar 1-10 cm. Diketinggian 50 m dari dasar tebing terdapat teras yang cocok untuk menaikkan/mengamankan pemanjat berikutnya (hangging belay) Pitch Pertama.
Dari teras pertama cacat tebing yang horizontal semakin melebar (10-20 cm) dan terdapat beberapa batu tembus yang dijadikan pengaman alami (natural anchor), namun phiton berperan banyak disini. Diketinggian  30 m dari pitch pertama terdapat lagi teras yang dapat dijadikan posisi hangging belay (crack menjorok kedalam 4 m), inilah yang kami jadikan Pitch Kedua.

Selanjutnya kondisi crack selain melebar juga terbagi dua dengan ukuran 20-100 cm. Crack sebelah kiri dipanjat dengan teknik chimney untuk menambah ketinggian, sedangkan crack kanan sudut 90" yang hanya dapat dilakukan adalah layback. Crack kiri menjadi pilihan karena lebih memungkinkan untuk pemasangan pengaman lebih banyak sehingga prosedur keselamatan dan keamanan (safety) dapat dipenuhi. 50 m berlalu dari pitch kedua tibalah kami di puncak  atau Pitch Ketiga dan pemanjatan selesai.
Free Style Climbing (Dok. Mapala Untan)
 Posisi ini tepatnya 130 m dari kaki tebing, terdapat 1 pohon yang dapat dijadikan pengaman yang sangat kuat. Posisi yang sangat sempit untuk empat pemanjat sehingga untuk hangging bivak hanya dapat dilakukan dengan duduk. Hal itu tidak menyurutkan hati kami untuk tetap mengaplikasikan materi yang diberikan sehingga semua target kegiatan tercapai.



Ketika pegangan, pijakan dan pengaman menjadi pengharapan menggapai ketinggian.


Oleh Syarif Yulius Hadinata MPA-U. 0910278/TB

0 comments:

Post a Comment