|
Tim Ekspedisi di Puncak Gn. Kujau |
Ekspedisi wajib anggota muda merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh Anggota Muda MAPALA UNTAN untuk menjadi anggota biasa. Ekspedisi Hukum Adat Tapang Lebo adalah ekspedisi wajib anggota muda MAPALA UNTAN yang baru saja selesai dilaksanakan. Ekspedisi ini tepatnya di laksanakan pada tanggal 2-10 Oktober 2011 yang beranggotakan 2 orang yaitu Henita dan Fauzan di tambah dengan 1 mentor yaitu Baryan yang bertugas untuk membimbing anggota muda dalam melaksanakan Ekpedisi. Tempat dilaksanakan Ekspedisi berada di Dusun Tapang Lebo, Desa Pangkal Baru, Kecamatan tempunak. Kabupaten Sintang di Gunung Kujau. Adapun pelaksanaan kegiatan ini meliputi pendakian, penelitian dan PPM.
|
Tim dan Bang Nasrol (syal Orange) |
Tanggal 2 Oktober, selesai upacara pelepasan, tim berangkat dari Pontianak menuju Sintang dengan menggunakan bis. Tanggal 3 Oktober 2011 Tim Ekspedisi sampai di Sintang dan menginap di rumah salah satu rumah senior MAPALA UNTAN yaitu bang Nasrol dan tidak lupa juga tim berkunjung ke rumah senior lainnya yaitu kak Marlina, bang Epi, kak Neli dan bang Hindu. Selain itu, tim juga sibuk mengurus surat perizinan di Kapolres Sintang dan Dinas Kehutanan guna mendapatkan izin untuk masuk ke daerah tujuan. Hari selanjutnya Tim Ekspedisi di perbolehkan masuk kedaerah tujuan yaitu di Dusun Seranjuk, Desa Pulau Jaya yang berada di kaki Gunung Kujau dan merupakan dusun terdekat. Di dusun ini tim menginap sekaligus ramah-tamah dengan penduduk dusun dan meminta izin untuk mendaki Gunung Kujau.
|
Perlengkapan Navigasi |
Tanggal 6 Oktober 2011 Tim Ekspedisi bersama 4 orang penduduk memulai pendakian dari Dusun Seranjuk menuju Gunung Kujau yang berketinggian 1308 mdpl. Pendakian memakan waktu sekitar 5 jam. Sesampai di puncak, barulah diadakan upacara pelantikan. Sayang, tim tidak diperbolehkan untuk bermalam di gunung tersebut karena harus melakukan suatu upacara terlebih dahulu sebelum menginap di kawasan gunung tersebut. Selesai Upacara tim beserta 4 orang serva melakukan penurunan dari puncak menuju Dusun Seranjuk.
Selama berada di Dusun Seranjuk tim melakukan penelitian mengenai Hukum Adat yang berhubungan dengan Kepemilikan Lahan. Tim mewancarai informan kunci yang mengetahui betul mengenai Hukum Adat. Beliau adalah kepala adat Dusun Seranjuk dan orang yang sangat di hormati di dusun, pak Marselinus Manja, itulah namanya biasa disapa dengan nama Pak Manja. Selain beliau, tim juga mewancarai pak RT yang biasa disapa Pak Abul. Beliau merupakan orang yang biasanya menjadi pemandu jalan bagi orang-orang yang ingin mendaki Gunung Kujau. Selain itu, tim juga melaksanakan PPM yaitu mengajar anak-anak TK di dusun tersebut. Tim mengajar menyanyi, membaca dan menulis. Mereka sangat antusias sekali mendengar penjelasan dari tim.
|
Gunung Kujau |
Tanggal 8 oktober 2011 Tim berencana meninggalkan Dusun Seranjuk menuju dusun Tapang Lebo atau yang biasa disebut juga Dusun Semirah. Namun karena bertepatan dengan hari Nuba Se-Kecamatan Tempunak tim membatalkan keberangkatan dan menggantikannya dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Ribuan orang dari empat desa yang berada di Kecamatan Tempunak itu terjun ke Sungai Tempunak untuk mendapatkan ikan seperti ikan tapah dan nibung. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun. Ekspresi kegembiraan sangat jelas sekali terlihat dari wajah penduduk yang mayoritas bersuku Dayak Siberuang.
Perjalanan ke Dusun Tapang Lebo baru dapat dilaksanakan pada tanggal 9 oktober 2011 dikarenakan pengunduran waktu keberangkatan tersebut. Sampai disana Tim Ekspedisi disambut baik oleh kepala dusun Tapang Lebo/dusun Semirah, beliau sekaligus memperkenalkan kami dengan tokoh-tokoh masyarakat lain di Dusun Tersebut.
|
Kegiatan me-Nuba Ikan |
Selain melakukan penelitian tim juga mendapatkan banyak cerita mitos dan cerita lainnya mengenai Gunung Kujau yang di sampaikan oleh Pak Uncah. Menurut beberapa cerita mitos yang di sampaikan oleh beliau, puncak Gunung Kujau terdapat tepian mandi para bidadari. Selain tepian bidadari, di gunung ini juga konon terdapat tiga orang saudara penghuni gunung yaitu Cuncung Anak, Cuncung Inok, dan Bujang Gila. Di lembah Gunung Kujau yang berupa tebing juga terdapat lubang angin. Menurut mereka, kalau kita melemparkan sesuatu benda yang ringan ke lubang angin tersebut, benda tersebut akan melambung melayang. Sayang tim tidak bisa mencoba berhubung cuaca yang kurang bagus. Di dusun ini, Tim juga melaksanakan PPM dengan membantu masyarakat membersihkan gereja. Penelitian tim Ekspedisi terus di lanjutkan sampai tanggal 10 oktober 2011 untuk mengambil sampel yang tersisa. Setelah serangkaian kegiatan penelitian berakhir Tim Ekspedisi kembali ke Pontianak.
Demikianlah uraian singkat tentang rangkaian kegiatan Ekspedisi Hukum Adat Tapang Lebo. Sebagai penutup, tim mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang selama ini telah membantu kelancaran ekspedisi baik dari tenaga, dukungan, pendanaan dan bantuan lainnya.
Written by: Henita
Edited by: MPA-U. 0820276/LN
0 comments:
Post a Comment