Coaching Clinic Penelusuran Goa Karst Kalimantan

Foto bersama Peserta Coaching Clinic Penelusuran Gua. Dok: Pan. Coaching Clinic
Agus Dwi Wahyudi dan Wardianto, 2 anggota biasa MAPALA UNTAN* mewakili Kalimantan Barat dalam kegiatan Coaching Clinic Penelusuran Gua Karst Kalimantan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dari tanggal 2-7 November 2015 bertempat di Q Grand Dafam Hotel dan Goa Hapu, Kec. Hatungun, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan.

Selain MAPALA UNTAN, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Umum KLHK,  Kepala BLH Kalsel, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Kepala BKSDA Kalteng, Kepala BKSDA Kalsel, Duta LH Kalsel, Kepala Balai Arkeologi Kalimantan, IMAPA Universitas Mulawarman Samarinda, IMPA Universitas Borneo Tarakan, Ecology and Conservation Center for Tropical Studies (ECOSITROP) Samarinda, Borneo Speleologycal Community (Borneo SpeCom), MAPALA STINAS, MAPALA UNISKA, MAPALA MERATUS, MAPALA GRAMINIE UNLAM, MAPALA KOMODO dan MAPALA SYLVA RAYA.

Karst di Kalimantan

Karst merupakan suatu kawasan batu gamping (limestone) yang telah mengalami proses pelarutan, sehingga menunjukkan relief dan pola pengaliran yang khas. Penyebaran kawasan batu gamping dan karst di kalimantan tersebar Di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara Dan Kalimantan Tengah.

Kawasan karst terluas di Kalimantan adalah di Kalimantan Timur yang terkenal dengan “Negeri Seribu Menara Karst” di kawasan Karst Bengalon Sangkulirang Mangkalihat. Sedangkan Di Kalimantan Barat sendiri terdapat sebaran Gundukan Batu Gamping Batutelapak Pemangkat, Situs Batu Cap Ketapang, diperhuluan DAS Kapuas, Kapuas Hulu seperti Bukit Gamping Tekelan, Gundukan Gamping Bukit Balang, Bukit Karst Bungan Bulit dan Bukit Karst Mundai.

Coaching Clinic yang diikuti dua anggota biasa MAPALA UNTAN tersebut memberikan materi dan pelatihan mengenai Metode Iventarisasi Kawasan Karst, Pengenalan dan Penggunaan GPS, Dasar-dasar Sistem Informasi Geografis, Pemetaan Gua dan Praktek Lapangan. Materi tersebut diberikan agar dapat menunjang kegiatan penelusuran goa. Pemateri berasal dari organisasi yang  berkompeten di bidang penelusuran goa seperti Acintyacunyata Speleological Club (ASC) Yogyakarta dan Indonesia Spelological Society (ISS).

Praktek Pemetaan Gua dilakukan dikawasan Bukit Karst Batu Hapu, Kec. Hatungun, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan. Pemetaan goa dilakukan untuk memberikan informasi sedetil mungkin keadaan yang sebenarnya didalam gua. Dalam pemetaan goa ini berhasil dipetakan hampir 7 goa dengan jarak yang bervariasi. Selain itu, juga dilakukan kegiatan bakti sosial membersihkan goa wisata yakni Gua Hapu bersama masyarakat sekitar dan pihak pengelola objek wisata tersebut.
Pengmatan Kelelawar. Fotografer: A.B. Rodhial Falah
Aktifitas Pengamatan Ornamen dalam Gua. Fotografer: A.B. Rodhial Falah
"Banyaknya sampah dan coretan didinding goa dan ornamen goa, mengurangi keindahan dan keaslian goa tersebut," ujar Mbak Lulu selaku Panitia pelaksana. Menurut Heri Susanto selaku Kasubbid Pertambangan, Energi, Pertanian Dan Kelautan Bidang Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kepedulian dan jaringan kerja bersama-sama didalam upaya melestarikan dan menjaga ekosistem karst di Ekoregion Kalimantan. Memberikan dan meningatkan pemahaman kepada masyarakat tentang karst, serta mempertimbangkan kehadiran karst didalam kebijakan pengelolaan sumberdaya alam.

Ancaman terbesar kawasan karst adalah aktivitas penambangan batugamping baik skala besar maupun secara kecil masih menjadi ancaman terbesar bagi kelestarian kawasan karst. Beberapa tahun terakhir kawasan karst Bengalon Sangkulirang Mangkalihat di Kalimantan Timur mulai dilirik oleh investor semen. Untuk karst di Kalimantan Barat yang terdapat di Tanjung Lokang (perhuluan DAS Kapuas), sangat beruntung karena berada dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

Sebagai contoh kerusakan karst adalah yang dialami kawasan karst di Gunung Kidul akibat penambangan batu gamping. Secara kasat mata bisa dilihat dari rusaknya bentang alam karst. Bukit-bukit batugamping yang menyusun kawasan karst terpotong-potong di banyak tempat. Pengupasan lahan dan pemotongan bukit inilah yang merusak sistem suplai air di daerah karst. Bukit karst, yang seharusnya menyimpan dan mensuplai air ke sungai bawah tanah melalui saluran-saluran mikronya, kehilangan fungsinya karena terpotong oleh aktivitas tambang. Akibatnya, pada musim kemarau debit sungai bawah tanah di Goa Bribin dan  Goa Seropan berkurang drastis. Di musim hujan fluktuasi air sungai bawah menjadi tidak terkendali.

Upaya untuk melindungi karst tertuang dalam Peraturan terbaru tentang perlindungan kawasan karst adalah PP No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Peraturan ini cukup ketat dan membawa angin segar bagi kelestarian kawasan karst. Pasalnya, dalam Peraturan Pemerintah KEPMEN ESDM No. 1456 tahun 2000 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Karst ini, tidak lagi dikenal Kawasan Karst Kelas I, Kelas II atau Kelas III. Dalam peraturan ini, semua bentang alam karst dan goa termasuk dalam Cagar Alam Geologi (Pasal 60 ayat 2 poin C dan F).

Secara umum fungsi kawasan karst adalah
  • sebagai akuifer air alami, 
  • kawasan karst juga menjadi tempat hunian fauna pengendali hama, 
  • kawasan karst sebagai pengendali banjir dan 
  • sebagai laboratorium alam.  
Semoga ilmu yang didapat dari kegiatan Coaching Clinic Penelusuran Gua Karst Kalimantan yang diselenggarakan oleh Pusat Pembangunan Pengendalian Ekoregion Kalimantan, bermanfaat dan bisa diaplikasi kan didaerah masing-masing peserta agar kelestarian karst ekoregion kalimantan tetap terjaga, ujar Mbak Lulu.

Atribut Kegiatan Coaching Clinic Penelusuran Gua Karst Kalimantan. Dok: Agus Dwi Wahyudi
Penulis: Agus Dw Wahyudi & Wardianto
Editor: Janiarto Paradise Pawa

*MAPALA UNTAN merupakan organisasi yang bergerak di kegiatan Pelestarian Alam, Pengabdian Pada Masyarakat dan Kegiatan Alam Bebas. Untuk kegiatan alam bebas MAPALA UNTAN memiliki 4 divisi yakni Hutan Gunung, Panjat Tebing, Bahari dan Susur Goa.

2 comments: